Sobat UC News, setiap makhluk hidup pasti merasakan yang namanya kematian. Itulah yang terjadi pada seorang remaja di Honduras, namun ada hal yang berbeda dengan kematiannya. Pasalnya, ia hidup kembali setelah secara medis dinyatakan telah meninggal dunia. Remaja berusia 16 tahun tersebut hidup kembali setelah dikubur selama sehari.
Wanita yang Dikubur Karena Meninggal tetapi Teriak Minta Tolong dari Kuburannya |
Seperti yang dilansir dari m.tempo.com, remaja bernama Neysi Perez tersebut dimakamkan dalam peti mati yang ditutup semen beton setelah dinyatakan telah meninggal dunia oleh dokter di rumah sakit lokal. Setelah sehari prosesi penguburan, Rudy Gonzales, suaminya mendengar jeritan dari dalam kubur ketika menziarahi kuburan istrinya.
"Ketika meletakkan tangan di makamnya, saya mendengar ada suara-suara dari dalam makam. Ada suara benturan dan suara Neysi. Ia berteriak minta tolong," kata Rudy, seperti yang dilansir Mirror.
Melansir terrpopuler.blogspot.co.id, Pada awalnya, keluarga Neysi menganggap jika suaminya ini hanya mengalami halusinasi saja karena kesedihan akibat ditinggalkan oleh istrinya sehingga ia mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada, tetapi suaminya tetap ngotot telah mendengar suara jeritan dari dalam makam Neysi. Karena terus memaksa, akhirnya keluarga ditemani oleh beberapa warga mendatangi makam Neysi untuk membongkarnya.
Namun usaha keluarga untuk mengeluarkan dan menyelamatkan Neysi dari kubur sayangnya terlambat. ketika kuburan berhasil digali, mereka menemukan Neysi sudah tidak bernyawa, sementara kaca keranda pecah. Besar kemungkinan Neysi meninggal karena kekurangan oksigen setelah terbangun di dalam peti yang tertutup.
Anggota keluarga remaja tersebut juga menemukan tangan korban berdarah yang diyakini akibat menggedor peti mati tersebut. Sementara itu, sepupunya, Carolina Perez juga mengatakan jika saat mereka hendak mengeluarkan Neysi dari kuburannya, ia masih merasakan kehangatan pada tubuh Neysi.
Dia juga masih merasakan jantung Neysi yang berdetak dengan lemah. Selain itu, Neysi juga memiliki lecet di dahi dan juga memar di jari-jarinya. Tampaknya Neysi berusaha dengan keras untuk keluar dari peti mati tersebut sehingga melukai dirinya sendiri. Sementara itu, ibu Neysi, Maria Gutierrez, percaya jika putrinya dikubur hidup-hidup dan menyalahkan kejadian tersebut kepada petugas medis yang terlalu cepat menyatakan kematian Neysi.
Neysi sendiri sedang hamil 3 bulan, ia dilaporkan jatuh tidak sadarkan diri setelah bangun pada malam hari untuk menggunakan toilet luar di rumahnya di La Entrada, Honduras bagian barat. Setelah dirawat selama tiga jam, Neysi kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter. Kisah yang menarik ya Sobat UC News? ( Sumber: Aulia Nisa)
Post a Comment